Keadaan Pertama adalah keadaan dimana suatu project baru injection moulding dimulai dengan merencanakan untuk menyiapakan pembelian baru mesin yang dibutuhkan, mulai dari mesin utama, mesin pendukung, material resin plastik, tenaga listrik, keperluan consumable dan juga menyiapkan tenaga kerja yang akan menangani proses produksi. Yang dimaksud mesin utama disini adalah mesin injection moulding, yang dimaksud mesin pendukung adalah chiller, material Loader Equipment dan mould dimana semua permesinan tersebut akan didedikasikan untuk proses pembuatan produk dan masih dibantu oleh equipment yang sudah ada sebelumnya seperti cooling tower dan compressor. Cooling tower dan compressor sudah mempunyai rate tersendiri yang telah dihitung sebelumnya, untuk cooling tower cost dan compressor cost yang dibebankan dalam melayani mesin dihitung berdasarkan berapa flow rate yang digunakan dalam liter/menit.
Dengan keadaan diatas maka biaya proses produksi akan dapat dihitung sebagai berikut :
Production Cost = Direct Material Cost + Direct labor Cost + Utility Cost + Depreciation Cost + Consumable Cost
Dalam perhitungannya telah diketahui berapa kebutuhan produk dalam setahun sehingga bisa direncanakan berapa jumlah mesin yang dipakai, berapa mold akan dibuat dan berapa jumlah cavity setiap moldnya serta berapa cycle time yang bisa memenuhi kebutuhan jumlah produk yang diharapkan. Tegangan listrik efektif yang dipakai juga sangat menentukan total cost yang dikeluarkan.
Untuk mempermudah perhitungan maka ditentukan jam kerja effective dalam setahun.
Effective working days a year = Working days a years x Working hour a days x Effective hour
Direct material cost
Direct material cost adalah biaya yang dikeluatkan bagi berat produk yang akan diproduksi yang umumnya merupakan kombinasi dari material resin plastic dengan masterbatch (pewarna) atau additive bila ada.
Direct material cost = Part weight x ((% resin plastic x resin plastic price/kg) + ( % masterbatch x masterbatch price/kg) + (% additive x additive price/kg)
Direct Labor Cost
Direct Labor Cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi.
Man Power Cost = (Total Man Power x Labor salaries a year)/(Total Machines x Effective working days a year)
Direct Labor Cost = Cycle time x Man power cost
Utility Cost
Utility cost adalah biaya yang dikeluarkan dalam mengoperasikan mesin utama saat proses produksi berlangsung beserta biaya peralatan pendukungnya.
Utility Cost/ hour = Utility Injection Machine Cost/hour + Utility Chiller Cost/hour + Utility Material Loader Cost/hour + Utility Conveyor Cost/hour
Besarnya utility cost diperhitungkan didalamnya pemakaian electricity cost/hour, air cost/hour, cooling water/hour and lubrication cost/hour
Depreciation Cost
Depreciation cost adalah istilah yang digunakan untuk menyusutkan nilai suatu aset selama periode waktu tertentu. Umumnya waktu yang digunakan adalah sesuai perkiraan life time mesin.
Depreciation Cost/hour = Depreciation Injection Machine/hour + Depreciation Chiller/hour + Depreciation Material loader/hour + Depreciation Conveyor/hour + Depreciation Mould/hour
Didalam Depreciation Cost diperhitungkan didalamnya harga beli dan life time pada setiap item yang digunakan.
Consumable Cost
Consumable cost adalah kebutuhan tambahan yang didalam penggunaannya habis terpakai dalam jangka waktu pendek seperti kain majun, hairnet, food cover, mold cleaner, silicon spray etc.
Consumable Cost/hour = consumable pre year/ (number of machines x effective working time per year)
Setelah semua dihitung maka tinggal menjumlahkan semuanya maka akan diketahui Production cost dan Production cost per Part dapat diketahui setelah dibagi dengan jumlah cavity.
Keadaan Kedua adalah keadaan dimana suatu project baru injection moulding dimulai dengan pembelian mold baru saja dimana untuk permesinan menggunakan existing machine and existing equipment. Untuk keadaan ini rate dalam pengoperasian mesin cost/hour dan labor cost/hour telah diketahui dan harga mould, jumlah cavity serta cycle time juga diketahui.
Untuk keadaan ini bisa dipakai formula dengan urutan sebagai berikut :
Production Cost per part dapat dihitung dengan formula sesuai dibawah ini :
![]() |
Mold Cost per part dapat dihitung dengan formula seperti dibawah ini :
Dari perhitungan diatas maka untuk total biaya produksi per part adalah :
Total Unit Part Cost = ( Material Cost per Part + Production Cost per Part + Mold Cost per part ) x Yield
Dalam kenyataannya terdahulu perhitungannya terjadi selisih sebesar 5% sehingga perlu dilakukan adjustment dalam menhitung material cost, production cost dan penggunaan materialnya sendiri.
Demikianlah artikel Cara Menghitung Biaya Proses Produksi Produk Plastik Moulding per Unit part kami sajikan kepada anda. Kami sajikan dalam bentuk ringkas dan apabila anda memerlukan secara lengkap bisa menghubungi admin. Terimakasih semoga berguna.
3 komentar
PT FANDRA DWISAPTA PERKASA
Kami adalah perusahaan yang bergerak dibidang Plastic Injection Mould & Spare Parts, Punching press/Metal Stamping Mould & Spare Parts dan Die Casting Mould & Spare Parts. Yang telah berpengalaman Di China dan sekarang perusahaan kami mengembangkan bisnis Di Indonesia
HUB PHONE 082120001515
E-MAIL andisuhada87@gmail.com
Saya sedang belajar nih pak.
Lalu untuk bayar karyawan non direct darimana hitungannya pak? seperti staff dan management?
Mohon direview artikel Estimasi biaya pembuatan mold apakah cara menghitungnya sudah benar?
Silahkan saling bertanya dan berbagi informasi lewat kolom komentar ini, terimakasih.
EmoticonEmoticon