Bentuk Pinch-Off Seam Serta Efeknya Pada Kualitas Sambungan Parting Line Area Bottom Botol : Seringkali produk botol gagal dalam uji drop test. Drop test adalah uji botol dimana botol diisi air dan dijatuhkan dari ketinggian tertentu sekitar 1.2 m - 2 m. Kegagalan yang umum terjadi akibat terbukanya sambungan parting line di area parison terpotong seperti area bottom atau pundak botol. Keadaan ini bisa diperbaiki dengan memodifikasi bentuk area pinch-off atau ruang abfal supaya menghasilkan bentuk parting line area parison terpotong terutama area bottom menjadi lebih baik dan kuat.
Kegagalan sepanjang area parting line adalah terkait dari kondisi olah bahan plastik, geometri parison, kondisi proses moulding, bentuk desain mold atau kombinasi dari beberapa faktor tersebut. Kunci sukses untuk memperbaikinya terletak pada perbaikan bentuk desain area pinch-off yang sangat berpengaruh pada terbentuknya pembentukan materi yang optimal sekitar parting line bottom.
Bentukan pinch-off yang terbentuk dari terpotongnya parison tidak hanya terletak pada area bottom saja. Pada botol out side parison, area pich-off juga terjadi pada bagian leher sampai ke pundak botol dimana teori ini juga bisa diaplikasikan pada area tersebut dengan penyesuaian sesuai keadaan.
Desain pinch-off sangat berpengaruh pada kekuatan ikatan parting line yang terbentuk. Dengan mengoptimalkan desain tersebut diharapkan akan menhasilkan kekuatan ikatan yang konsisten sepanjang parting line area parison yang terpotong. Gambar 1 merupakan kumpulan dari macam-macam bentuk parting line ikatan area parison yang terpotong dari hasil proses blow moulding.
Gambar 1A menunjukan bentuk parting line yang berlebihan yang cenderung berbentuk melengkung karena terlambat dingin karena mempunyai ketebalan yang berbeda dari area lainnya. Hal ini juga akan berakibat meningkatnya tegangan dalam sisa serta derajat kristalinitas terutama terjadi pada beberapa bahan seperti HDPE yang akan menghasilkan keretakan struktur akibat stres.
Gambar 1B adalah bentuk ideal dan effisien yang diinginkan dimana pada bentuk ini akan menghasilkan ikatan parting line yang kuat dan pendinginan yang optimal dikarenakan perbedaan ketebalan yang tidak signifikan pada semua bagian botol.
Gambar 1C adalah bentuk terjelek yang harus dihindari dimana disini parting line area parison yang terpotong berbentuk takikan V. Bentuk seperti ini akan berakibat ikatan mudah lepas atau pecah saat dilakukan drop test. Pada material polikarbonat yang tidak mudah lengket akan sering menghasilkan kegagalan.
Mengoptimalkan proses moulding adalah langkah pertama bilamana didapatkan hasil yang kurang memuaskan dengan meningkatkan distribusi material. Perubahan bentuk mould area pinch-off adalah langkah terakhir apabila langkah proses sudah tidak berhasil dilakukan.
Dalam organisasi yang baik akan selalu mendokumentasikan setiap tindakan yang dilakukan sebagai referensi langkah selanjutnya ataupun apabila suatu saat akan mendapatkan problem yang sama akan dapat dengan mudah solf problem.
Otak-atik desain pinch-off.
Sesuai keterangan diatas maka merubah bentuk ruang abfal seperti merubah volume ruang dan merubah bentuk sudut dam akan merubah bentuk dan kualitas sambungan pada area parting line parison terpotong walaupun bentuk sudut cutting edge juga mempengaruhi keadaan tersebut.
Sumber dari pengalaman dan internet.
Kegagalan sepanjang area parting line adalah terkait dari kondisi olah bahan plastik, geometri parison, kondisi proses moulding, bentuk desain mold atau kombinasi dari beberapa faktor tersebut. Kunci sukses untuk memperbaikinya terletak pada perbaikan bentuk desain area pinch-off yang sangat berpengaruh pada terbentuknya pembentukan materi yang optimal sekitar parting line bottom.
Bentukan pinch-off yang terbentuk dari terpotongnya parison tidak hanya terletak pada area bottom saja. Pada botol out side parison, area pich-off juga terjadi pada bagian leher sampai ke pundak botol dimana teori ini juga bisa diaplikasikan pada area tersebut dengan penyesuaian sesuai keadaan.
![]() |
Bentuk Pinch-Off Seam Serta Effeknya Pada Kualitas Parting Line Bottom Botol |
Gambar 1A menunjukan bentuk parting line yang berlebihan yang cenderung berbentuk melengkung karena terlambat dingin karena mempunyai ketebalan yang berbeda dari area lainnya. Hal ini juga akan berakibat meningkatnya tegangan dalam sisa serta derajat kristalinitas terutama terjadi pada beberapa bahan seperti HDPE yang akan menghasilkan keretakan struktur akibat stres.
Gambar 1B adalah bentuk ideal dan effisien yang diinginkan dimana pada bentuk ini akan menghasilkan ikatan parting line yang kuat dan pendinginan yang optimal dikarenakan perbedaan ketebalan yang tidak signifikan pada semua bagian botol.
Gambar 1C adalah bentuk terjelek yang harus dihindari dimana disini parting line area parison yang terpotong berbentuk takikan V. Bentuk seperti ini akan berakibat ikatan mudah lepas atau pecah saat dilakukan drop test. Pada material polikarbonat yang tidak mudah lengket akan sering menghasilkan kegagalan.
Mengoptimalkan proses moulding adalah langkah pertama bilamana didapatkan hasil yang kurang memuaskan dengan meningkatkan distribusi material. Perubahan bentuk mould area pinch-off adalah langkah terakhir apabila langkah proses sudah tidak berhasil dilakukan.
- Mengatur kompresi pada ruang abfal : dengan mengatur ketebalan pada area parting line terpotong (ruang abfal) serta memainkan temperatur untuk merubah viskositas material plastik dimana diharapkan akan menghasilkan push back atau tekanan balik material plastik kedalam parting line botol.
- Rekomendasi pabrik : melakukan proses dengan mengatur temperatur dan tingkat pencairan m,aterial plastik sesuai yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat material plastik adalah sangat disarankan. Pengaturan ketebalan dengan parison program akan dapat membantu untuk menghasilkan distribusi ketebalan produk lebih merata dengan lebih mudah.
- Mengatur gerakan dan lokasi mould : mengatur timing atau kecepatan penutupan mold saat menangkap parison yang merata, mengatur supaya bentuk parison tidak melengkung dan juga mengatur supaya udara tidak terjebak atau mempunyai kesempatan untuk keluar dari mould. Sesuaikan lokasi mould yang tepat dengan die sehubungan dengan pra pich device. Hal tersebut akan mendukung terciptanya hasil sambungan yang sempurna.
- Management udara : Aturlah pre blowing, blowing air pressure serta flow rates. Pre pich device dapat ditambahkan untuk meningkatkan distribusi material tanpa udara terjebak. Yang tidak kalah pentingnya adalah pengaturan blowing air pressure dan pengaturan udara bilas untuk memaksimalkan pendinginan produk.
Dalam organisasi yang baik akan selalu mendokumentasikan setiap tindakan yang dilakukan sebagai referensi langkah selanjutnya ataupun apabila suatu saat akan mendapatkan problem yang sama akan dapat dengan mudah solf problem.
Otak-atik desain pinch-off.
- Gambar 2. Bilamana terjadi tipis pada area bottom produk maka merubah ketebalan parison pada area ruang abfal akan merubah compression material serta bentuk produk pada area pinch-off seam di bottom area (welding seam).
- Gambar 3. Jika material terlalu sedikit dalam area pinch-off, solusinya bisa dengan memberikan step-down design pada ruang abfal sehingga memberi tekanan balik material kembali ke area bottom botol.
- Gambar 4. Bilamana bentuk produk area parting line parison terpotong masih lemah atau gampang retak maka bisa dilakukan dengan membuat dua bendungan (double dam). Bentuk ini akan lebih memberikan tekanan balik material pada parting line parison terpotong. Bentuk ini akan membuat sambungan material plastik akan menjadi lebih kuat yang diharapkan akan solve problem tipis atau retak pada pich-off (welding seam). Ada konsekuensi pada bentuk ruang abfal seperti ini yaitu akan menambah beban clamping force mesin.
- Gambar 5. Bila terjadi kelebihan material dalam area ruang abfal yang ditandai dengan parting line produk kasar, pemotongan cutting edge kurang bagus ataupun tidak protol, bentuk excess material pada area bottom terlalu tinggi maka bisa ditambahkan groove half round channel untuk menambah volume ruang sehingga mengurangi compression dan Force back pada produk.
Sesuai keterangan diatas maka merubah bentuk ruang abfal seperti merubah volume ruang dan merubah bentuk sudut dam akan merubah bentuk dan kualitas sambungan pada area parting line parison terpotong walaupun bentuk sudut cutting edge juga mempengaruhi keadaan tersebut.
Sumber dari pengalaman dan internet.
Silahkan saling bertanya dan berbagi informasi lewat kolom komentar ini, terimakasih.
EmoticonEmoticon